Minggu, 07 Juli 2013

Djobo Minta Bupati Perpanjang Okto Lasiko


Kalabahi ON-Dari sisi Daftar Urutan Kepangkatan (DUK), Drs. Amon Djobo menempati rangking teratas di daereah ini, karenya layak dipromosi ke jabatan puncak sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Alor. Tetapi Djobo bukan tipikal pamong praja yang serakah. Di tengah teka-teki soal siapa Calon Sekretaris Daerah Kabupaten Alor, Amon Djobo justru minta Bupati Alor Drs. Simeon Th. Pally untuk memperpanjang Drs. Okto Lasiko di jabatan karier tertiggi di daerah itu.

Ketika dikonfirmasi ON di Ruang Kerjanya, Kamis pekan silam soal siapa Calon Sekda pasca Drs. Okto Lasiko, termasuk meminta tanggapan soal namanya yang ikut meramaikan bursa Calon Sekda Alor, Drs. Amon Djobo mengusulkan kepada Bupati Alor Drs. Simeon Th. Pally untuk memperpanjang Drs. Okto Lasiko yang saat ini menjabat pelaksana tugas Sekda Alor dalam jabatannya.

“Kalau aturan memungkinan dan Pak Bupati setuju, maka Pak Okto itu bisa sekali untuk diperpanjang dalam jabatan sebagai pelaksana tugas Sekda Alor,” terang Djobo yang saat ini menjabat sebagai staf ahli Bupati Alor bidang hukum dan pemerintahan.
Menjawab Ombay News soal namanya yang disebut-sebut sebagai salah satu calon kuat Sekda Alor, Drs. Amon Djobo langsung menepis bahwa ia tidak mau mendahului keputusan Bupati Alor. Alasannya terang Djobo, penempatan orang di jabatan puncak ini sepenuhnya menjadi kewenangan Bupati Alor. Apalagi demikian Djobo, untuk saat ini terlalu banyak kader birokrasi yang memenuhi syarat untuk ditempatkan pada jabatan Sekda. Djobo kemudian menyebut beberapa nama yang layak untuk ditempatkan di jabatan itu. Nama-nama itu diantaranya, Drs. YO Buling, M.Si, Hopni Bukang, SH; Drs. Aba Malaum; Drs. Nus Turwewi; Moh Bere, SH; Dra. Sri Inang Ananda Enga; Drs. Urbanus Bella. Amirullah, SH, M.AP dan Fredy Lobang Paly, SH.
Untuk menentukan siapa yang bakal ditempatkan pada Jabatan Sekda jelas Djobo, sepenuhnya menjadi hak prerogative Bupati Alor, tidak bisa dipengaruhi oleh siapaun dan dengan kekuatan apapun. “Masukan-masukan dari kelompok masyarakat soal siapa yang mau jadi Sekda itu hanya bisa dijadikan sebagai pertimbangan, tetapi tidak bisa mengkultuskan kepada pejabat tertentu. Apa yang disampaikan Pak Sulaiman Sing sebagai berita salah satu media yang terbit di Kalabahi itu kita hargai tetapi harus diingat bahwa soal siapa yang harus ada di jabatan itu, merupakan hak otonomi bupati alor,” kata Djobo menjelaskan.
Menurut Djobo, sudah kurang lebih tiga tahun memimpin daerah ini, Bupati Alor sudah pasti memiliki file siapa kader daerah yang bisa ditempatkan pada jabatan Sekda, tetapi secara pribadi, Djobo mengaku setuju kalau bupati memperpanjang Drs. Okto Lasiko pada jabatan pelaksana tugas Sekda Alor, kalau aturan memungkinkan dan bupati menghendakinya. Tetapi kalau bupati menentukan yang lain maka semua pihak juga harus memberikan penghargaan karena itu merupakan hak otonomi bupati.
Djobo menjelaskan, penempatan orang pada jabatan Sekda itu bukan hanya mempertimbangkan aspek kamampuan dan kompetensi, tetapi harus menempatkan orang yang memiliki kemampuan untuk membangun tim work yang handal untuk membantu bupati mendukung program pembangunan daerah yang telah dicanangkan oleh kepala daerah. “Tugas ini yang menurut saya sangat penting,” tandasnya.
Djobo kemudian merinci, jika bupati ingin menempatkan Calon Sekda berdasarkan ‘urut kacang’ maka dari daftar urutan kepangkatan setelah dirinya (Drs. Amon Djobo-Red), ada Drs. Nus Tuwewi dan Drs. YO Buling. Dibawah tiga pejabat ini, ada Hopni Bukang, SH; Moh Bere, SH; Drs. Aba Malaum; Drs. Urbanus Bella dan Edy Lobang Paly, SH. “Orang-orang yang saya sebut ini saya tahu persis kemampuan mereka selama belasan tahun saya menjadi Asisten III,” kata Djobo.
Tetapi yang menentukan siapa yang bakal menjadi Sekda Alor itu sekali lagi ditegaskan Djobo bahwa itu sepenuhnya menjadi hak otonomi Bupati Alor. Apakah Bupati Alor mau gunakan pendekatan urut kacang, atau mau lompat, semuanya tergantung kepada bupati dan tidak bisa karena tekanan.
Olah karena itu Amon Djobo mengaku menyampaikan terima kasih kepada beberapa kalangan yang memberikan apresiasi terhadap kader yang ada tetapi mari kita serahkan semuanya kepada bupati agar tidak membuat beban dalam menentukan siapa yang layak untuk membantunya di jabatan Sekda. morisweni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar